Panduan Membangun Blog

Dalam postingan ini, kita akan bicara tentang tahapan-tahapan membangun blog dari persiapan, penataan blog hingga hari pertama peluncuran blogmu.

Bikin blog itu gampang. Ada lebih dari 600 juta blog di dunia dan sekitar 7 juta blog post baru terbit setiap hari. Namun, tahukah kamu kalau dari begitu banyak blog baru yang bermunculan itu, hilang?

Banyak faktor yang jadi penyebab, tapi umumnya hal itu terjadi karena tujuan ngeblog yang nggak jelas di awal, perencanaan yang kurang matang, inkosistensi dari si pemilik blog dan banyak lagi.

Saya nggak mau hal itu terjadi pada blogmu. Jadi di dalam tulisan ini, saya akan membagikan cara membangun blog yang benar untuk kamu yang baru memulai petualangan di dunia blogging. 

Saya menggunakan kata membangun alih-alih membuat blog, karena saya tahu kalau‘cuma' membuat blog saja, anak kucing pun bisa. Kalau yang kamu cari adalah cara membuat blog, kamu bisa berhenti membaca tulisan ini sekarang juga.

Lanjutkan baca tulisan ini sampai selesai, kalau yang kamu cari adalah cara membangun blog yang sukses.

Sekedar catatan saja, untuk membangun blog yang sukses, ada pekerjaan atau aktivitas yang harus dilakukan, suka tidak suka. Dan di sinilah, passion atau kecintaanmu terhadap dunia blog akan diuji. 

Apakah kamu benar-benar passion dengan blog atau, sekedar ikut-ikutan.

Karena pembahasannya akan cukup detil, kamu akan perlu meluangkan waktu tanpa gangguan untuk mempelajari langkah demi langkah yang saya bahas di sini. 

Atau, kamu bisa juga membaca postingan ini per bagian sesuai tahapan membangun blog kamu saat ini.

Kita mulai sekarang yuk.

Disclosure
Postingan ini mengandung link afiliasi. Artinya saya akan menerima komisi dari transaksi yang kamu lakukan dengan mengklik link tersebut. Dengan mengklik link tersebut, kamu bertanggung jawab penuh atas semua transaksi yang kamu lakukan. Jadi, bijak sebelum bertransaksi.


Bagian 1 : Persiapan Membangun Blog

Gagal berencana sama dengan berencana gagal. Pernah dengar quote ini? Jujur saya tidak tahu, siapa orang pertama yang menggaungkan kalimat ini, tapi ya memang begitulah adanya.

Banyak blog yang berakhir sebelum dimulai, seringkali karena kurangnya perencanaan ini. Persiapan yang matang itu penting agar blogmu bisa berkembang. Namun, persiapan matang bukan berarti sempurna.

Kamu hanya perlu mempersiapkan dengan sebaik-baiknya, tapi jangan pernah mengejar kesempurnaan.


Tips Membuat Blog

Menentukan Topik Yang Akan Dibahas Di Blogmu

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk membangun blog adalah menentukan kamu mau ngeblog tentang apa? Topik apa yang kamu bahas dan eksplorasi di blogmu?

Ini adalah langkah penting yang sering diabaikan oleh bloger pemula, termasuk saya, dan saya yakin akan tetap diabaikan sampai si bloger merasa mentok dengan ngeblognya dan berpikir untuk‘mulai serius’ngeblog.

Kemarin-kemarin ke mana aja?

Menentukan topik atau biasa disebut niche blog sebenarnya cukup sederhana, tapi memang perlu dipikirkan baik-baik.

Jangan memilih topik yang terlalu luas sehingga membuatmu bingung karena terlalu banyak ide tapi minim waktu dan tenaga untuk mengeksekusinya.

Atau sebaliknya, memilih topik yang terlalu spesifik sehingga kamu jadi stuck, kehabisan ide dan ujung-ujungnya, mengibarkan bendera putih.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini bisa membantu kamu untuk menentukan niche yang sesuai untuk blogmu.

  • Apa satu hal yang kamu suka/passionate?
  • Apa keahlian/keterampilan yang kamu punya?
  • Kalau ada yang minta saran/bantuanmu, biasanya apa sih saran/bantuan apa yang mereka minta?
  • Apa keahlian/keterampilan yang kamu ingin kuasai?


Cukup sederhana bukan?

Nah, sekarang coba kamu berhenti sejenak membaca postingan ini dan siapkan alat tulis (manual atau digital) dan tuliskan jawabanmu terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Lanjutkan kalau kamu sudah selesai menjawab semua pertanyaan itu.

Siap? Mulai!

Riset Blog-Blog Dengan Niche Serupa

Jangan buru-buru pingsan kalau dengar kata riset. Riset di sini bukan penelitian yang rumit-rumit kok. Namun, sesederhana kamu mencari tahu, ada nggak sih blog yang juga membahas topik serupa dengan blogmu.

Misalnya, kalau niche yang kamu pilih adalah parenting. Coba kamu cari blog lain yang juga membahas tentang parenting.

Apa yang kamu ingin dapatkan dari riset ini adalah topik-topik apa yang bisa kamu eksplorasi dari tema besar parenting ini? Kamu juga mungkin bisa menemukan Unique Selling Proposition (USP) atau keunikan sudut pandang, gaya penulisan, atau bahkan target audiens spesifik. Misalnya, Blog Parenting Untuk Wanita Karir atau Parenting Untuk Single Parent, dll.

Kamu juga bisa menemukan ide pembagian kategori di blogmu.

Blog ini misalnya, tema atau niche dari bloggerpemula.com adalah tentang blogging, khususnya untuk pemula. Cukup spesifik bukan? Lalu, kategori pembahasannya terbagi menjadi tiga kategori: blogging, writing dan productivity.

Saya juga mengajukan pertanyaan yang sama sebelum menentukan untuk memulai bloggerpemula.com, dan hasilnya, seperti yang kamu lihat sekarang.

Intinya, kamu perlu membangun branding untuk blogmu, sehingga ketika orang perlu informasi tentang sebuah topik, maka yang akan mereka datangi adalah blogmu.

Memilih Nama Blog/Domain

Setelah kamu mantap dengan tema/niche untuk blogmu, maka langkah berikutnya adalah menentukan nama blog atau biasa disebut nama domain.

Sederhananya, domain ibarat nama jalan, tempat toko/rumah (blog) kamu berada. Contohnya, blog ini menggunakan www.bloggerpemula.com sebagai alamat domain. Alamat domain ini biasanya tapi tidak selalu sama dengan nama blog. Saya pernah lihat beberapa bloger yang menamai blognya berbeda dari domainnya. Dan, itu sah-sah saja.

Namun menurut saya, lebih baik untuk pemula, nama domain ini disamakan dengan nama blog. Kenapa? Supaya orang yang mau mencari blogmu, tidak salah alamat. Alih-alih mengetikkan alamat domain, malah mengetikkan nama blog.

Hasilnya ada dua kemungkinan, orang itu nggak bisa menemukan blogmu atau yang lebih buruk, kesasar ke situs lain.

Nama adalah doa. Selain itu, nama juga merupakan positioning kamu di blogosphere. Jadi, pastikan kamu benar-benar memikirkan nama yang tepat untuk blogmu.

Tips untuk memilih nama domain:

  1. Perhatikan keterbacaaan
  2. Hindari multitafsir
  3. Jangan gunakan simbol, angka atau karakter spesial
  4. Usahakan nama domain merepresentasikan identitas blogmu
  5. Pikirkan 3-5 pilihan nama sebelum menentukan domain
  6. Gunakan ekstensi domain TLD (.com, .net, .id)
  7. [Periksa ketersediaan nama domain] dan segera amankan


Membuat Blog Baru

Setelah kamu mengamankan nama domain TLD-mu, langkah berikutnya adalah mengarahkan alamat blogmu ke nama domain yang baru saja kamu beli.

Detail teknisnya bisa berbeda, tergantung dari tempat kamu membeli domain. Namun, secara umum aktivitas ini berfungsi untuk mengarahkan orang-orang yang mengakses blog gratismu (misal, www.iniblogsaya.blogspot.com) akan dilempar menuju alamat www.iniblogsaya.com.

Untuk membuat blog baru menggunakan platform blogger.com, yang kamu perlukan hanyalah akun Google. Karena blogger.com adalah bagian dari Google, sehingga hanya bisa diakses oleh pengguna dengan akun Google.

Setelah blogmu sukses terhubung dengan alamat domain baru-mu, maka sekarang waktunya memilih template blog.

Namun, sebelumnya mari bermain-main sedikit dengan kreativitasmu untuk membuat logo blog. Ada dua jenis logo yang perlu kamu siapkan sebelum memilih template blog: logo untuk header blog dan logo untuk favicon (simbol kecil yang ada di address bar).

logo untuk blog


Ada banyak situs yang menawarkan template blog gratis, seperti:

  • Gooyaabi Templates
  • Btemplates
  • Theme Expose
  • Sora Template
  • Templateify
  • IDNTheme
  • Igniel
  • Dll.


Kamu bisa coba melihat-lihat desain template yang mereka tawarkan untuk kamu pasang di blogmu. Kalau kamu kebingungan dengan banyaknya pilihan template blog, berikut ini saya bagikan tips dalam memilih template blog:

  1. Sesuaikan dengan tema blogmu
  2. Perhatikan kenyamanan pengguna (menu navigasi)
  3. Perhatikan keterbacaan (ukuran dan jenis font, warna background, tata letak)
  4. Gunakan template responsif
  5. Jangan pasang terlalu banyak ‘aksesoris’ di sidebar


Bagian 2 : Menata Blog

Ibarat rumah, blog kamu sudah jadi nih, tapi masih belum bisa ditempati karena belum ada perabotannya. Nah, sekarang kita lengkapi satu per satu yuk perabotannya, supaya rumah kamu siap huni.

Tips Membuat Blog Untuk Pemula

Membuat Halaman About Me

Perabot pertama yang wajib ada di rumah virtualmu adalah halaman About Me. Sederhananya, halaman ini adalah informasi tentang kamu dan blogmu.

Banyak bloger pemula yang menyepelekan bagian ini dan cenderung mengambil jalan pintas dengan cara membuat uraian singkat tentang biodata mereka.

SALAH BESAR!!!

Di zaman informasi seperti ini, audiens-mu tidak butuh lebih banyak informasi…mereka sudah klempoken dengan begitu banyak informasi yang beredar di internet. Yang mereka mau adalah bisa TERHUBUNG. Dan disinilah halaman about me berperan sangat besar.

Jika kamu membuat halaman about me dengan benar, itu akan berpotensi menciptakan audiens loyal yang akan selalu menunggu konten terbarumu terbit, karena mereka bukan hanya mendapat informasi darimu, tapi juga terhubung denganmu as a person.

Kalau di dunia bisnis, mereka yang tadinya pembeli akan berubah jadi pelanggan. Tahu kan bedanya pembeli dan pelanggan?

Ada beberapa poin penting yang wajib kamu perhatikan dalam membuat halaman about me. 

Saya mungkin akan membahas lebih detail di postingan lainnya, tetapi sebagai gambaran umum, berikut ini adalah poin-poin kunci yang wajib kamu perhatikan saat membuat halaman about me:
  1. Bukan tentangmu, tapi tentang audiens
  2. Value apa yang kamu berikan kepada audiens?
  3. Untuk siapa (dan bukan untuk siapa) blogmu ada?
  4. Tunjukkan bahwa kamu orang yang kredibel
  5. Ceritakan tentang blogmu
  6. Ceritakan tentang kamu
  7. Jangan lupakan Call To Action
  8. Visualisasikan
  9. Perbarui secara berkala


Membuat Halaman Kontak

Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, audiens tidak hanya menginginkan informasi darimu, tapi juga bisa terhubung denganmu. Jadi mudahkan mereka untuk terhubung denganmu dengan cara memberikan informasi di mana mereka bisa menghubungimu.

Satu halaman sederhana berisi informasi tentang bagaimana mereka bisa menghubungimu, halaman media sosial, email atau bahkan nomor kontak (opsional), sudah cukup.

Kamu bisa cek halaman kontak saya dengan mengklik tautan ini: Kontak.

Menyusun Tata Letak/Layout Blog

Sebelumnya, saya sudah bagikan beberapa link situs penyedia template gratis biar kamu ada bayangan, template seperti apa yang cocok untuk blogmu.

Setelah kamu ada bayangan, sekarang coba ambil secarik kertas dan bolpoin. Lalu gambarlah layout blog idealmu. Atau kamu bisa juga membuat tangkapan layar dari preview template blog yang akan kamu gunakan.

Kemudian, coret-coretlah dengan informasi yang mau kamu pasang di template tersebut. Misalnya, informasi-informasi yang ingin kamu pasang di bagian atas blog, sidebar, bawah blogmu.

Kamu bebas berkreasi mau pasang informasi apa saja di mana saja, kan ini blog punyamu. Namun, kamu tetap harus memperhatikan sudut pandang audiens.

Hal terakhir yang kamu inginkan adalah audiens tidak mendapatkan informasi yang mereka cari karena mereka tidak tahu di mana informasi tersebut kamu letakkan.

Kalau kamu ingin memasang iklan, pertimbangkan juga kenyamanan audiens.

Vicky Laurentina, di salah satu webinarnya menyampaikan informasi yang menurut saya sederhana tapi sering terlupakan oleh banyak bloger pemula, tidak semua audiens paham teknologi dan tahu cara menghilangkan iklan untuk mengakses konten.

Apa yang terjadi ketika audiens yang gaptek ini gagal terus mengakses kontenmu? Ya jelas dong, mereka harus belajar biar nggak gaptek...ya kan

Ya itu kan maumu. Bagaimana dengan mereka? Paling mereka akan menganggap blogmu nggak worth their time, jadi ngapain buang-buang waktu mengunjungi blogmu.

Jangan lupa, content is king…but audience is queen. Dan kita semua tahu siapa yang lebih powerful di antar king vs queen kan.


Menentukan Template

Next move setelah merencanakan tata letak informasi dari blogmu adalah, mencari template blog yang bisa mengakomodasi itu.

Banyak bloger pemula lebih sibuk mencari-cari template blog yang eye catching lalu akhirnya kebingungan untuk mengisi informasi di tiap lokasi tersebut. Akibatnya, prosesnya jadi maju-mundur.

Jadi saran saya, tentukan dulu apa saja ‘isi’ yang mau kamu tampilkan, barulah kemudian cari template yang bisa memfasilitasi itu.

Memang benar, template blog itu salah satu fungsinya adalah menunjukkan otentitasmu, tapi ingat...jangan nyusahin audiens menemukan informasi yang mereka cari.

Prinsipnya, desain menyesuaikan fungsi...bukan sebaliknya.

Carolina Ratri lewat blognya menjelaskan dengan apik 7 panduan sederhana untuk memilih template blog yang bisa kamu gunakan sebagai acuan, antara lain:

  1. Keep your personal branding
  2. Jangan terlalu ‘ramai’
  3. Pemilihan warna itu sangat krusial
  4. Bersihkan sidebar
  5. Buat blogmu sharing-friendly
  6. Pastikan kesesuaian ukuran foto/gambar dengan template
  7. Fast loading


Tambahan nih, pastikan template blogmu itu responsif. Artinya, tampilannya menyesuaikan gawai yang digunakan untuk mengakses blogmu. Ingat, zaman sekarang, orang tidak hanya menggunakan komputer/laptop untuk mengakses sebuah situs. 

Jadi, jangan bebal. Cek seperti apa tampilan blogmu bila diakses dengan berbagai gawai seperti ponsel atau tablet.

Oya, untuk template blog ini kamu punya 2 opsi, menggunakan template gratis atau biasa disebut dengan pre-template. Atau menggunakan template premium.

Mana yang lebih baik, template gratis atau premium? Sebenarnya keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Namun, ada baiknya kamu mempertimbangkan beberapa poin dari kak Siska Dwyta berikut ini sebelum memilih template yang ingin kamu gunakan untuk blogmu:

  • Adanya credit link di bagian footer
  • Dukungan dari pengembang template
  • Kelengkapan struktur template blog


Apapun pilihanmu, satu yang juga penting untuk kamu ingat adalah: jangan keseringan gonta-ganti template.

Pertama, keseringan gonta-ganti template apalagi kalau ada masalah dengan struktur kode template-nya, akan bikin blogmu kehilangan traffic yang selama ini susah payah kamu dapatkan.

Kedua, audiens juga akan bingung dengan tampilan yang selalu berubah setiap kali mengunjungi blogmu. 

Terakhir, ada aktivitas lain yang lebih penting dan krusial dibandingkan mengutak-atik tampilan blogmu seperti rutin menerbitkan konten berkualitas dan mempromosikannya.

Untuk apa tampilan blog aduhai kalau kontennya gitu-gitu aja? Ibarat punya iphone keluaran terbaru, tapi nggak ada pulsanya. Useless kan jadinya.


Bagian 3 : Persiapan Blog Launching

Blog yang sudah tertata dengan baik kalau tidak di-launching juga tidak akan menghasilkan apa-apa selain kepuasan pribadi. Ya kalau kamu orang yang lebih suka memuaskan diri sendiri sih nggak masalah, kamu bisa skip postingan ini.

Saya bicara ke bloger yang memang niat ngeblog untuk higher purpose. Kalau kamu mau blogmu ramai pengunjung, ya kamu harus launch blogmu. Ibaratnya kamu sudah capek-capek dan keluar biaya untuk menata tokomu, tapi kamu nggak mau membalik tanda CLOSED menjadi OPEN di pintu tokomu.

Jadi, launch your blog!

Namun, sebelum kamu akhirnya launching blogmu, ada beberapa PR yang harus kamu selesaikan dulu.

Bagaimana Membuat Blog

Menyusun Daftar Ide Postingan Per Kategori

Kalau kamu masuk ke sebuah toko tapi tidak menemukan barang apa pun yang dijual di sana, apa yang kamu pikirkan? Salah masuk apa gimana nih, ya kan?

Nah setali tiga uang dengan pengunjung blogmu yang singgah ke ‘toko’mu tapi tidak menemukan apa pun di dalamnya.

Jadi, isilah tokomu dengan barang dagangan biar si pengunjung bisa lihat-lihat. Barang dagangan sebagai bloger tuh, apalagi kalau bukan konten.

Namun, jangan meniru kesalahan bloger pemula (baca: saya) yang random bikin konten, asalkan ‘ada isinya'. Big NO!

Ingat, kamu di sini bukan sedang membuat blog, tapi membangun blog. Jadi bangunlah blogmu dengan benar dari awal.

Alih-alih membuat konten random, coba luangkan waktu untuk merencanakan kontenmu, seperti:
  1. Menentukan jumlah konten setahun/sebulan/seminggu
  2. Menyusun kategori-kategori konten blogmu
  3. Menentukan berapa konten di tiap kategori
  4. Brainstorm ide postingan per kategori
  5. Memilih ide postingan
  6. Menentukan tanggal posting
  7. Mulai membuat konten
  8. Posting konten sesuai tanggal


Wah ribet banget ya? Kalau hanya dilihat dan dibayang-bayangkan saja, ya, langkah ini akan tampak ribet. Kerjakan saja dulu.

Menentukan Konten Pilar Per Kategori

Setelah kamu memiliki gambaran besar konten-konten yang harus kamu buat, langkah berikutnya adalah menentukan konten pilar per kategori blogmu.

Apa itu konten pilar?

Sederhananya, konten pilar adalah konten utama di blogmu – yang kamu targetkan untuk mendapatkan kunjungan terbanyak di blogmu.

Konten pilar itu harusnya:
  1. Sepanjang minimal 900 kata
  2. Tak lekang oleh waktu alias evergreen
  3. Membahas secara menyeluruh dan informatif (misal, “panduan lengkap untuk…”)
  4. Benar-benar ditulis dengan sangat baik
  5. Merefleksikan tema besar blogmu
  6. Konten yang harus dibaca pertama kali oleh pengunjung blogmu
  7. Diperbarui secara berkala
  8. Mudah ditemukan di blogmu


Kenapa konten pilar ini penting untuk SEO? Kita memang belum membahas tentang SEO di awal membangun blog, tapi percaya deh, SEO adalah topik yang akan selalu ada kalau kamu mau membangun blogmu dengan benar dari awal. 

Jadi jangan buru-buru gatal-gatal dan mau pingsan saat mendengar SEO.

Bicara hubungan antara SEO dan konten pilar, itu sederhananya kamu sedang memberi tahu mesin pencari bahwa konten itu adalah konten paling penting di blogmu, apalagi kalau nantinya kamu akan membuat beberapa konten serupa di blogmu.

Konsep dasar konten pilar adalah agar kamu memperoleh kredibilitas di mata mesin pencari dan audiens sebagai sumber terpercaya di sebuah topik bahasan.


Membuat Konten Pilar Pertama

Setelah tahu pentingnya konten pilar untuk blogmu, pertanyaannya, bagaimana cara membuatnya? Ikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Tentukan kategori utama blogmu.
  2. Tentukan kata kunci
  3. Kerahkan semua waktu, tenaga dan pikiranmu untuk membuatnya jadi konten terbaik
  4. Pastikan konten-konten di blogmu mengandung link internal ke konten pilar ini
  5. Promosikan konten pilarmu
  6. Perbarui konten pilar secara berkala


Jangan lupa, optimasi konten pilar sesuai kaidah SEO.

Sudah? Kalau sudah, posting konten pilar kemudian lakukan hal yang sama dengan mempublikasikan konten pilar berikutnya.

Kesimpulan

Saat kamu sudah selesai memublikasikan 2 konten pilar, maka ini adalah saatnya untuk mempromosikan blogmu ke warga netizen yang haus informasi tentang cara membangun blog yang benar untuk pemula.

Dan...selamat, kamu sudah berhasil melalui proses membangun blog dengan benar hingga sejauh ini. Kamu sudah memiliki blog yang tertata dengan baik dan 2 konten berkualitas, lalu bagaimana?

Beberapa ide di bawah ini bisa kamu gunakan untuk melanjutkan perjalananmu menjadi seorang bloger:
  1. Posting minimal 1 konten setiap minggu. Pastikan setiap konten memiliki tujuan yang jelas, apakah itu sebagai konten pilar, konten afiliasi atau lainnya.
  2. Gabung ke grup bloger seperti Blogger Crony Community,1 Minggu 1 Cerita, Blogger Perempuan dll.
  3. Promosikan konten terbarumu dan sesekali, konten lama di grup bloger.
  4. Blogwalking dan tinggalkan komentar terbaikmu di setiap blog yang kamu kunjungi.
  5. Balas setiap komentar yang kamu terima di kontenmu. Jangan abaikan orang-orang yang meninggalkan komentar di kontenmu, ingat orang ingin terhubung denganmu bukan sekedar mendapat informasi dari blogmu.


Jika kamu punya opini atau pengalaman lain tentang membangun blog, akan sangat menyenangkan sekali kalau kamu mau membagikannya lewat kolom komentar.

Terakhir, jangan lupa untuk saling terhubung dengan saya melalui media sosial dengan mengklik ikon media sosial di blog ini. Semoga informasi ini bermanfaat  dan kita ketemu lagi di konten berikutnya.