Noleh ke belakang sebentar yuk, untuk melihat bagaimana tahun 2022 buat kamu. Apakah kamu berhasil mencapai semua yang kamu targetkan? Apakah kamu sukses menghajar target finansialmu? Apakah blogmu berkembang seperti yang kamu harapkan?
Singkatnya dari skala 1-10, berapa skor yang kamu peroleh untuk pencapaianmu tahun lalu?
Kalau kamu seperti bloger lainnya, besar kemungkinan skormu tidak sampai 7. Yes or yey? Jadi, apa sih yang menghambatmu meraih skor 10?
Umumnya, bloger gagal mencapai targetnya itu karena kekurangan waktu. Ada yang samaan dengan saya? Rasa-rasanya, akhir-akhir ini, sehari itu tidak lagi 24 jam deh. Mungkin sudah berkurang jadi 22 jam.
Tapi, yuk jujur ke diri sendiri, apa iya masalah utamanya itu ‘kurang waktu’? Kalau iya, sudahkah kita benar-benar menggunakan setiap menit, detik waktu yang kita alokasikan buat ngerjakan blog secara efektif dan efisien?
Apa kita sudah mengoptimalkan setiap waktu yang ada? Atau waktu kita lebih banyak habis untuk hal non esensial lain, ngecek Facebook, Instagram, Twitter, Tik Tok…di waktu kita ‘seharusnya’ bekerja?
Faktanya, kita semua punya banyak waktu lho (8760 jam per tahun). Kebayang nggak, apa yang bisa kita hasilkan dengan waktu sebanyak itu…andai saja, waktu tersebut tidak habis untuk aktivitas non esensial, nice to do dan tentunya…media sosial.
Jadi, bagaimana caranya agar 2023 kita bisa menjadi lebih produktif sebagai bloger? Bukan lebih baik dari bloger lain, tapi lebih baik dari diri sendiri, di tahun 2022?
Berikut ini, 10 ide untuk menjadi bloger yang lebih produktif di tahun 2023…
1. Tentukan Tujuan
Menjadi produktif itu mudah, pertanyaannya produktif dalam hal APA? Menerbitkan blog post baru? Mengganti template blog dengan yang lebih eyecatching? Membuat infografis super keren?Semua hal yang kamu lakukan dan menghasilkan, itu produktif. Namun pertanyaannya, apakah kamu sudah melakukan hal yang benar? Hal yang seharusnya kamu lakukan?
Di dalam perjalanan ngeblog kita selama setahun ke depan, akan muncul banyak sekali godaan yang seolah-olah mem-boost up produktivitas kita. Webinar gratis, promo hosting, promo domain, promo buku, challenge ini-itu dari grup komunitas bloger tempat kita berada.
Pertanyaannya – dan kamu harus jujur pada dirimu sendiri tentang ini, adalah apakah dengan mengerjakan itu semua, kamu jadi semakin dekat dengan target bloggingmu tahun ini?
Sulit untuk menjawabnya kalau kamu tidak menentukan target di awal tahun.
Dengan menentukan targetmu di awal tahun, nantinya kamu bisa mengevaluasi sudah sejauh mana kamu dengan target yang kamu tentukan tersebut, apa yang harus diperbaiki ketika target tidak tercapai, atau bahkan memperbarui target berdasarkan situasi dan kondisi terkinimu.
Setelah kamu menentukan targetmu, barulah kamu bisa menerapkan rencana-rencana tindakan di postingan ini secepat dan seefisien mungkin.
2. Rencanakan Kontenmu
Salah satu alat kendali pencapaian targetmu di 2023 adalah konten-konten blogmu. Memposting blog post yang tepat di waktu yang tepat akan memengaruhi perkembangan blogmu – dan juga penghasilanmu sebagai bloger.Rencanakan konten-kontenmu. Lihat masing-masing target yang ingin kamu capai untuk menentukan konten seperti apa yang perlu kamu terbitkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Misalnya, kalau targetmu adalah memperoleh penghasilan dari afiliasi tahun ini, mungkin kamu perlu mendesain blog post yang bisa ‘menjual’ afiliasi tersebut.
Kalau tujuanmu adalah meluncurkan produk baru, ya buatlah postingan-postingan yang membuatmu kredibel menerbitkan produk tersebut dan yang meningkatkan penjualan produkmu itu.
Kamu juga perlu mempertimbangkan adanya hari-hari besar dan memastikan keseimbangan konten di tiap kategori blogmu (untuk tujuan SEO).
3. Kurangi Memeriksa Media Sosial
Jujur, berapa kali sih kamu ngecekin media sosial dan emailmu setiap hari? Kalau jawabanmu sama seperti bloger pada umumnya, maka kamu perlu tahu kalau itu berdampak signifikan terhadap produktivitasmu sebagai bloger.Masalahnya, tiap kali kamu memulai atau memulai kembali sebuah aktivitas, otakmu perlu pemanasan beberapa menit untuk bisa mengerjakan aktivitas tersebut secara optimal.
Kalau, sebentar-sebentar kamu teralihkan oleh notifikasi-notifikasi yang masuk, kamu secara konstan membuat otakmu harus memulai kembali aktivitasmu. Artinya, otakmu akan memerlukan waktu lebih lama dari yang diperlukan di fase pemanasan.
Alih-alih sebentar-sebentar memeriksa email dan media sosial setiap kali ada update, periksalah email dan media sosialmu sekali atau dua kali sehari.
Memang perlu pembiasaan dan disiplin, tapi hasil yang diperoleh sebanding dengan effort-nya kok.
4. Jangan Coba-coba Multitasking
Sejalan dengan poin nomor 3, jangan coba-coba untuk mengerjakan semuanya sekaligus atau yang lebih umum disebut multitasking.Ingat, otakmu perlu pemanasan sebelum bisa tune in dengan aktivitas yang kamu kerjakan. Dengan multitasking, kamu akan memaksa otakmu untuk selalu melakukan pemanasan ulang untuk setiap aktivitas yang kamu kerjakan.
Hasilnya jauh dari harapan. Alih-alih menjadi produktif, kamu justru akan menjadi sangat-sangat tidak produktif. Kenapa? Ya karena kamu menghabiskan waktu lebih lama dari yang seharusnya untuk menyelesaikan setiap aktivitas.
Daripada memaksakan diri untuk multitasking, cobalah monotasking. Curahkan seluruh waktu dan perhatianmu hanya untuk satu aktivitas (atau sebanyak yang kamu rencanakan untuk kamu selesaikan di hari itu) lalu pindah ke aktivitas berikutnya.
Coba saja dulu.
5. Hanya Buka Apa Yang Sedang Kamu Kerjakan
Langkah kecil tapi efektif adalah hanya buka tab atau dokumen yang MEMANG KAMU SUNGGUH-SUNGGUH PERLU BUKA untuk menyelesaikan aktivitas yang sedang kamu kerjakan. Tutuplainnya yang tidak diperlukan.
Dengan begitu, kamu tidak akan terdistraksi oleh notifikasi atau ‘insight’ yang datang tiba-tiba saat melihat file-file tersebut.
6. Buat To Do List Yang Efektif
Cara lain untuk meningkatkan produktivitasmu adalah dengan menyusun To Do List yang efektif.Bukan sebuah daftar panjang ‘aktivitas yang harus dikerjakan’ tapi buatlah to-do-list yang spesifik untuk setiap harinya. Pastikan daftar harianmu short and achievable. Kamu perlu juga menargetkan untuk menyelesaikan daftar harianmu, setiap hari.
Jika memungkinkan, tulis daftar aktivitasmu di malam sebelumnya. Jadi kamu bisa langsung gaskeun di awal hari untuk segera menyelesaikan daftar aktivitasmu hari itu.
7. Tunggu Sampai Besok
Salah satu pembunuh produktivitas adalah pekerjaan baru yang datang setiap hari. Kita punya kecenderungan untuk terdistraksi oleh ‘barang baru’ dan berasa jadi super produktif kalau kita berhenti menyelesaikan aktivitas kita dan beralih ke tugas baru tersebut (yang biasanya, akan disusul oleh aktivitas-aktivitas baru lainnya).Dan, cara kerja seperti ini akan membuatmu mengerjakan 10 aktivitas baru, nggak ada yang selesai dan nggak nyentuh sama sekali daftar harianmu.
Alih-alih, coba tuliskan tugas-tugas baru ini untuk daftar esok hari, dan lanjukan menyelesaikan yang ada di genggamanmu. Di akhir hari, kamu mungkin akan punya beberapa pekerjaan untuk besok, tapi kamu menyelesaikan semua yang perlu kamu selesaikan hari ini.
8. Catat Berapa Kali Kamu Terdistraksi
Cara ini sederhana tapi bisa jadi sangat efektif. Jadi, yang perlu kamu lakukan adalah menuliskan setiap kali kamu mengerjakan aktivitas yang tidak ada di dalam to-do-list-mu. Tuliskan juga berapa lama, waktu yang kamu habiskan untuk mengerjakan hal tersebut.Misalnya:
- Cek Facebook, 20 menit
- Cek Instagram, 45 menit
- Baca berita, 15 menit
- Dll.
Ada dua manfaat melakukan aktivitas ini. Pertama, kamu bisa melihat berapa lama waktumu yang terbuang vs waktu yang kamu gunakan secara produktif, mengerjakan yang kamu rencanakan.
Kedua, kamu akan berpikir dua kali sebelum melakukan aktivitas di luar to-do-list-mu, karena kamu harus menuliskannya.
9. Tulis Semua Yang Perlu Diselesaikan
Konsep sederhananya begini, semakin banyak yang kita simpan di dalam otak, makin kecil kapasitas otak kita untuk bekerja. Dengan kata lain, semakin banyak yang kita harus ingat-ingat, makin tidak produktiflah kita.Solusinya, tangkap semuanya. Maksudnya, tuliskan semua yang perlu diselesaikan – sekalipun kecil atau mudah diingat. Dengan cara ini, kita mengurangi beban otak untuk fokus dengan tugas yang ada di tangan.
Menuliskan semuanya juga membantumu untuk memproses aktivitas-aktivitas tersebut dan mengambil keputusan yang tepat terkait apa yang perlu dikerjakan.
10. Buat Checklist Proses Untuk Hal-Hal Yang Sering Kamu Lakuka
Kita semua punya aktivitas reguler. Misalnya, menulis blog post. Masalahnya, sering kali kita berasumsi bahwa kita paham cara menulis blog post, sehingga kita tidak perlu menulis lebih detil di to-do-list kita selain “menulis blog post”.Faktanya, menulis blog post adalah sebuah proses panjang dengan beberapa aktivitas di dalamnya. Harus mengingat-ingat semua tahapan dalam menulis blog post itu cukup melelahkan lho.
Coba bayangkan kalau kamu harus mengingat-ingat semua proses ini untuk ‘menulis blog post’:
- Cari gambar
- Sunting gambar
- Menulis naskah blog
- Mengunggah naskah ke blogger
- Memasang internal link
- Memasang eksternal link
- Menambahkan CTA
- Membuat meta deskripsi
- Membuat alt-teks untuk gambar
- Proofread blog post
- Dll.
Kesimpulan
Menjadi bloger yang lebih produktif tahun ini memang perlu proses dan disiplin diri. Bicara soal disiplin, kita semua tahu, disiplin itu berat. Karena itu, jangan memperburuk keadaan dengan tidak memiliki target/tujuan yang jelas tentang apa yang mau kamu capai tahun ini.Bagaimana kamu akan melihat dirimu di Desember 2023? Apakah kamu akan tersenyum lebar, dengan kepala tegak, mengatakan pada dirimu sendiri bahwa kamu, sudah berhasil melampaui dirimu di Desember 2022.
Dari yang saya tuliskan di postingan ini, menurutmu ada nggak cara lain berdasar pengalamanmu, untuk menjadi bloger yang lebih produktif di tahun 2023 ini? Komen dong kalau ada.
Wahh aku juga suka banget ngelist apapun yang akan kulakukan, dan apa yang ingin kukerjakan kedepannya. Dalam proses list itu jadi ada keinginan untuk mencari tau, kadang saat mencari tau terdapat istilah asing yang sering aku jadikan konten didalam blogku. Apalagi konten blogku banyak banget topiknya, jadi gak kehabisan idelah kalau mau nulis, karena hampir semua artikel yang kutulis semuanya bersumber dari diri ku sendiri hhe.
ReplyDeleteJadi selama gak jauh atau diluar dari diri sendiri, pasti bisa lebih produktif setiap harinya..
Mantap mas...keep up the good work ya.
DeleteNaah..yg kurangi sosial media tuh aku banget..haha.. Sering sekali tulisan terpending lumayan lama gara2 aku iseng buka sosmed..eh keterusan scroll macem2.. Haha.. Terima kasih sharing tipsnya ya.
ReplyDeleteMasalahnya cari idenya kadang2 dari medsos...kepleset dikit susah baliknya wkwkwkwk.
DeleteBetul banget kak kalau mau jadi blogger produktif kudu disiplin dan bikin content plan bulanan, mingguan, selama setahun ke depan.
ReplyDeletePlus ngurangin distraksi medsos itu yg daku kudu kendalikan karena kok ya pengen dikit2 scroll IG atau balas WA
Makasih semangatnya yaa swmoga kita bisa lebih produktif lagi ngeblognya, DA PA DR PV tinggi.
Aammiin...yok mangat yok
DeleteWah makasih sekali tipsnya. Mumpung awal tahun, saatnya jujur tetapkan tujuan. Aku sendiri lagi mau isi blog planner. Kayanya memang sosmed ini harus diminimalisir ya aktivitasnya. Yang buat bingung kadang tuh harus jaga engagement di sosmed biar kalau ada job ngga jatoh banget ERnya.
ReplyDeleteIbarat buah simalakama ya...tapi tetep kudu dikontrol biar ga bablas hehehe
DeleteAih, totally agree dengan semua poinnya. Bisa jadi kita kurang produktif menulis bukan soal nggak ada waktu, tapi karena perencanaan dan hal lain yang mendistraksi.
ReplyDeleteSaya sendiri mulai merencanakan konten bulanan. Nggak banyak sih, targetnya bisa menulis 4 blogpost saja sudah syukur di tengah pekerjaan yang sedikit memberi waktu untuk bertemu laptop.
Dan kita mulai menulis, notifikasi hp selalu saya matikan.
Bener mas, dari pengalaman saya, nulis itu gampang kalo kita tau apa yang mau ditulis. That's why, planning itu penting.
DeleteKok ya aku tersentil sih, Kak. Sering banget akutu menunda pekerjaan. Terus saat mengerjakan sesuatu, banyak berhenti karena cek sosmed. Atau ada task baru yang masuk. Task lama yang sedang kukerjakan ku abaikan untuk ngecek task baru tersebut. Akhirnya task lama nggak kelar. Task baru apalagi. Hehehe
ReplyDeleteHehehe...maunya responsif tapi jadi reaktif 😵💫
DeleteAku setuju banget kalau penting untuk bikin to do list dan kurangi sumber distraksi. Akutu dari pagi sampai siang kadang gak sadar kalau belum ngapa-ngapain. Apalagi kemarin lagi seneng sama program follow to follow twitter.
ReplyDeleteAkhirnya alokasi waktu main sosmed yang hanya 1 jam, beranak jadi 3 jam lebih hanya untuk mantau follow to follow.
Kabar baiknya memang, followerku nambah drastis.
Kabar buruknya, aku jadi malas menulis blog. Malah pernah suatu hari seneng banget bikin thread.
Huhu..
memang produktifitas dan habit ini gak datang serta merta ya..
Selain niat yang kuat juga diperlukan motivasi tujuan kita melakukan hal tersebut itu apa?
Dan jangan pernah membandingkan dengan orang lain, melainkan pencapaian diri sendiri dari waktu ke waktu.
Aku suka banget tulisannya.
Semoga 2023 kita semua lebih baik dan lebih produktif lagi.
Yok upgrade produktivitas kita di 2023...mumpung masih presh 😉
DeleteAuto kesentil eh engga, tertampol (biar lebih heboh) sama ide-idenya mas Prim. Buatku bertanya sama diri sendiri, blogger macam apa daku ini. Lebih rapuh lebih tak berarti daripada remahan rempeyek yang (di) tinggal dalam toples dalam waktu lama. Melempem.
ReplyDeleteMakasii banget idenya mas, ijin bookmark biar klo semisal lagi keluar jalur bisa dibaca lagi, biar kerasa berulang tampolannya hehe.
Semoga terus tertampol ya mbak hehehehe...
Deletetahun 2022 kemarin jujur frekuensi ngeblogku agak berkurang dibanding tahun 2021. artikel yang ditulis kebanyakan juga sponsor post. memang sih untuk produktivitas ngeblog ini nggak bisa tergantung mood tapi harus disiplin dalam mencari dan mengeksekusi idenya
ReplyDeleteSetuju mbak. Yuk lebih semangat membangun disiplin diri.
DeletePunya opini atau pengalaman unik soal topik ini? Share ceritamu di sini!